Sabtu, 14 Juni 2014

CARA MEDITASI KHUSUK PADA ALLAH

Apa sih sebenarnya Meditasi, Kontemplasi, atau semedi apakah sama dengan dzikir dan apa tujuan sesungguhnya…??

dalam istilah Jawa hal ini biasanya disebut dengan “ manekung “ yang berasal dari kata “tekung “ yang bermakna sebagai sikap yang “ tunduk “ atau menundukkan diri. Dalam khazanah pendaki Spiritual ( sufisme ) zikir berarti secara terus-menerus menyebut kata-kata tertentu secara berulang-ulang. Biasanya berupa kata “ pujian “ terhadap Tuhan yang Maha Esa yang pada intinya zikir adalah sebagai formula untuk mengingat –ingat akan keberadaan Tuhan. Dalam praktiknya zikir berupa aktifitas menuangi pikiran dan hati dengan nama atau pujian terhadap Tuhan. Atau menuangkan “ Asma “ Tuhan ke dalam hati dan pikiran sehingga tak ada nama lain dalam hati dan pikiran tadi selain Asma-Nya.

Firman Allah SWT

اللَّهُ نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ (٢٣)

“Allah telah menurunkan Perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. dan Barangsiapa yang disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun” (QS Az Zumar :23)

Dalam QS : Ar Ra'd : 28 :

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ (٢٨)

“(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram”

dan masih banyak lagi di jelaskan keutamaan keutamaan berdzikir mengingat Allah SWT.

seorang ilmuwan dari Amerika Serikat melakukan penelitian tentang kebiasaan umat beragama dalam melakukan Meditasi / dzikir / semedi dan mengkaitkannya dengan kesehatan

R. Keith Wallace, ahli fisiologi dari UCLA, melakukan serangkaian penelitian pada sejumlah relawan yang sedang melakukan meditasi. Mereka dipasangi kabel-kabel elektromagnetik yang dihubungkan dengan monitor-monitor untuk menguji fungsi-fungsi kritis pada tubuh mereka sewaktu meditasi. Para relawan mengungkapkan bahwa sewaktu meditasi, mereka menemukan ketenangan batin yang luar biasa. Ketenangan ini sangat mempengaruhi tubuh dan jiwa mereka.
Seorang dokter lulusan Universitas Airlangga Surabaya menemukan temuan baru dalam penelitiannya. Ia menemukan bahwa shalat tahajud, yaitu shalat yang dilakukan dini hari oleh umat Islam —shalat adalah salah satu bentuk meditasi— yang dilakukan secara rutin bisa mencegah seseorang dari serangan berbagai penyakit. Shalat bisa mencegah naik turunnya hormon kortisol yang berperan sebagai indikator stres. Sedangkan stres merupakan salah satu faktor utama pemicu penyakit, termasuk kanker.
Penelitian tersebut menunjukkan bahwa jika seseorang melakukan shalat tahajud delapan rakaat dan membaca wirid (berdzikir) 200 kali setiap hari pukul 02:00 – 03:30 dini hari, kondisi batin mereka relatif tenang dan stabil. Ketenangan bisa membuat hormon kortisol mereka rendah, yang berarti tidak terkena stres. Seorang ahli kanker dari Surabaya juga sependapat bahwa shalat bisa meningkatkan respons imun (kekebalan) tubuh terhadap penyakit.
Sebuah publikasi penelitian tentang kanker yang dilakukan oleh para peneliti dari National Institutes of Health, USA yang dipimpin oleh Dr. Richard Childs, menyatakan bahwa penyakit kanker yang berat seperti kanker darah, kanker ginjal, dan kanker getah bening biasanya sangat resisten (tidak mempan) terhadap berbagai pengobatan seperti chemotherapy, maupun radio therapy. Namun, meskipun resisten terhadap berbagai pengobatan medis tersebut, sel-sel kanker ganas ini rupanya sangat rentan (susceptible) terhadap sistem kekebalan tubuh (sistem imunitas) penderita.
Apa arti laporan ilmiah ini? Sungguh luar biasa bahwa ternyata penyakit kanker yang sangat berat dapat dan hanya dapat disembuhkan oleh diri penderita itu sendiri melalui peningkatan sistem kekebalan tubuhnya. Bagaimana caranya? Seperti hasil penelitian ilmiah dari Surabaya — penderita perlu melakukan meditasi dan doa (melakukan shalat dan wirid bagi umat Islam) yang terbukti secara ilmiah dapat meningkatkan respon imun/kekebalan tubuh terhadap penyakit.

Subhanallah ......
Maha Benar Allah Atas Segala Firman Nya.

Dzikir juga merupakan cara untuk menyatukan Tubuh, Pikiran dan Jiwa
Seseorang hanya dengan diam dan tidak beraktifitas, adalah fokus dari energi alam yang luar biasa. Kebiasaan dengan “mengerjakan apa yang dapat dijangkau oleh tubuh” sebagaimana prinsip gerakan-gerakan Tai Chi, pada dasarnya berangkat dari suatu konsep pemikiran “Aqbil ‘ala sya’nik” (Hadapilah atas situsimu). Ini, kalau tidak salah, adalah rekomendasi Rosulullah Saw, terkait dengan efektivitas gerak; baik pikiran maupun tubuh.

Seseorang, semestinya mampu menyerap energi melimpah yang datang kepadanya. Dengan cara? Tidak mengejar apa yang tidak dapat dijangkau oleh realitasnya sendiri. Banyak waktu luang, adalah kesempatan yang teramat mahal. terlalu banyak berangan-angan, berandai-andai, dan mencoba mengkonsentrasikan diri dengan apa yang belum tentu wujud. Sudut lain yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa pikiran adalah di luar apa yang kita pikirkan. Untuk menjadi kuat secara pribadi, misalnya, seseorang membutuhkan pelatihan pikiran ini dengan sekolah atau kursus. Kuat pada dimensi lebih luas, terkait dengan keberadaan seseorang sebagai makhluk social, meliputi segala sesuatu yang dapat menaikkan harga dirinya. Akan tetapi kuat dalam pengertian tidak umum, adalah mencoba memberikan yang terbaik; baik waktu luang, maupun kesungguhan, bagi pertumbuhan dan perkembangan pikiran. Misalnya, orang membiasakan diri meditasi, yoga, semedi, dan lain-lain yang sejenis dengan fokus; menyehatkan pikiran. Persoalannya adalah orang lebih suka dengan pikiran pragmatis sempit, yaitu berkisar mengenai perolehan dan penghasilan belaka. Investasi yang sesungguhnya bagi masa depan kesatuan tubuh, pikiran dan jiwa, tiada lain adalah prilaku sehat. Dan kesehatan itu, ternyata sangat dipengaruhi oleh pikiran

Tidak ada komentar:

Posting Komentar