Apa sih sebenarnya Meditasi, Kontemplasi, atau semedi apakah sama dengan dzikir dan apa tujuan sesungguhnya…??
dalam
istilah Jawa hal ini biasanya disebut dengan “ manekung “ yang berasal
dari kata “tekung “ yang bermakna sebagai sikap yang “ tunduk “ atau
menundukkan diri. Dalam khazanah pendaki Spiritual ( sufisme ) zikir
berarti secara terus-menerus menyebut kata-kata tertentu secara
berulang-ulang. Biasanya berupa kata “ pujian “ terhadap Tuhan yang Maha
Esa yang pada intinya zikir adalah sebagai formula untuk mengingat
–ingat akan keberadaan Tuhan. Dalam praktiknya zikir berupa aktifitas
menuangi pikiran dan hati dengan nama atau pujian terhadap Tuhan. Atau
menuangkan “ Asma “ Tuhan ke dalam hati dan pikiran sehingga tak ada
nama lain dalam hati dan pikiran tadi selain Asma-Nya.
Firman Allah SWT
اللَّهُ
نَزَّلَ أَحْسَنَ الْحَدِيثِ كِتَابًا مُتَشَابِهًا مَثَانِيَ تَقْشَعِرُّ
مِنْهُ جُلُودُ الَّذِينَ يَخْشَوْنَ رَبَّهُمْ ثُمَّ تَلِينُ جُلُودُهُمْ
وَقُلُوبُهُمْ إِلَى ذِكْرِ اللَّهِ ذَلِكَ هُدَى اللَّهِ يَهْدِي بِهِ
مَنْ يَشَاءُ وَمَنْ يُضْلِلِ اللَّهُ فَمَا لَهُ مِنْ هَادٍ (٢٣)
“Allah
telah menurunkan Perkataan yang paling baik (yaitu) Al Quran yang
serupa (mutu ayat-ayatnya) lagi berulang-ulang, gemetar karenanya kulit
orang-orang yang takut kepada Tuhannya, kemudian menjadi tenang kulit
dan hati mereka di waktu mengingat Allah. Itulah petunjuk Allah, dengan
kitab itu Dia menunjuki siapa yang dikehendaki-Nya. dan Barangsiapa yang
disesatkan Allah, niscaya tak ada baginya seorang pemimpinpun” (QS Az
Zumar :23)
Dalam QS : Ar Ra'd : 28 :
الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ أَلا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ (٢٨)
“(yaitu)
orang-orang yang beriman dan hati mereka manjadi tenteram dengan
mengingat Allah. Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati
menjadi tenteram”
dan masih banyak lagi di jelaskan keutamaan keutamaan berdzikir mengingat Allah SWT.
seorang
ilmuwan dari Amerika Serikat melakukan penelitian tentang kebiasaan
umat beragama dalam melakukan Meditasi / dzikir / semedi dan
mengkaitkannya dengan kesehatan
R. Keith Wallace, ahli fisiologi
dari UCLA, melakukan serangkaian penelitian pada sejumlah relawan yang
sedang melakukan meditasi. Mereka dipasangi kabel-kabel elektromagnetik
yang dihubungkan dengan monitor-monitor untuk menguji fungsi-fungsi
kritis pada tubuh mereka sewaktu meditasi. Para relawan mengungkapkan
bahwa sewaktu meditasi, mereka menemukan ketenangan batin yang luar
biasa. Ketenangan ini sangat mempengaruhi tubuh dan jiwa mereka.
Seorang
dokter lulusan Universitas Airlangga Surabaya menemukan temuan baru
dalam penelitiannya. Ia menemukan bahwa shalat tahajud, yaitu shalat
yang dilakukan dini hari oleh umat Islam —shalat adalah salah satu
bentuk meditasi— yang dilakukan secara rutin bisa mencegah seseorang
dari serangan berbagai penyakit. Shalat bisa mencegah naik turunnya
hormon kortisol yang berperan sebagai indikator stres. Sedangkan stres
merupakan salah satu faktor utama pemicu penyakit, termasuk kanker.
Penelitian
tersebut menunjukkan bahwa jika seseorang melakukan shalat tahajud
delapan rakaat dan membaca wirid (berdzikir) 200 kali setiap hari pukul
02:00 – 03:30 dini hari, kondisi batin mereka relatif tenang dan stabil.
Ketenangan bisa membuat hormon kortisol mereka rendah, yang berarti
tidak terkena stres. Seorang ahli kanker dari Surabaya juga sependapat
bahwa shalat bisa meningkatkan respons imun (kekebalan) tubuh terhadap
penyakit.
Sebuah publikasi penelitian tentang kanker yang dilakukan
oleh para peneliti dari National Institutes of Health, USA yang dipimpin
oleh Dr. Richard Childs, menyatakan bahwa penyakit kanker yang berat
seperti kanker darah, kanker ginjal, dan kanker getah bening biasanya
sangat resisten (tidak mempan) terhadap berbagai pengobatan seperti
chemotherapy, maupun radio therapy. Namun, meskipun resisten terhadap
berbagai pengobatan medis tersebut, sel-sel kanker ganas ini rupanya
sangat rentan (susceptible) terhadap sistem kekebalan tubuh (sistem
imunitas) penderita.
Apa arti laporan ilmiah ini? Sungguh luar biasa
bahwa ternyata penyakit kanker yang sangat berat dapat dan hanya dapat
disembuhkan oleh diri penderita itu sendiri melalui peningkatan sistem
kekebalan tubuhnya. Bagaimana caranya? Seperti hasil penelitian ilmiah
dari Surabaya — penderita perlu melakukan meditasi dan doa (melakukan
shalat dan wirid bagi umat Islam) yang terbukti secara ilmiah dapat
meningkatkan respon imun/kekebalan tubuh terhadap penyakit.
Subhanallah ......
Maha Benar Allah Atas Segala Firman Nya.
Dzikir juga merupakan cara untuk menyatukan Tubuh, Pikiran dan Jiwa
Seseorang
hanya dengan diam dan tidak beraktifitas, adalah fokus dari energi alam
yang luar biasa. Kebiasaan dengan “mengerjakan apa yang dapat dijangkau
oleh tubuh” sebagaimana prinsip gerakan-gerakan Tai Chi, pada dasarnya
berangkat dari suatu konsep pemikiran “Aqbil ‘ala sya’nik” (Hadapilah
atas situsimu). Ini, kalau tidak salah, adalah rekomendasi Rosulullah
Saw, terkait dengan efektivitas gerak; baik pikiran maupun tubuh.
Seseorang,
semestinya mampu menyerap energi melimpah yang datang kepadanya. Dengan
cara? Tidak mengejar apa yang tidak dapat dijangkau oleh realitasnya
sendiri. Banyak waktu luang, adalah kesempatan yang teramat mahal.
terlalu banyak berangan-angan, berandai-andai, dan mencoba
mengkonsentrasikan diri dengan apa yang belum tentu wujud. Sudut lain
yang perlu dipertimbangkan adalah bahwa pikiran adalah di luar apa yang
kita pikirkan. Untuk menjadi kuat secara pribadi, misalnya, seseorang
membutuhkan pelatihan pikiran ini dengan sekolah atau kursus. Kuat pada
dimensi lebih luas, terkait dengan keberadaan seseorang sebagai makhluk
social, meliputi segala sesuatu yang dapat menaikkan harga dirinya. Akan
tetapi kuat dalam pengertian tidak umum, adalah mencoba memberikan yang
terbaik; baik waktu luang, maupun kesungguhan, bagi pertumbuhan dan
perkembangan pikiran. Misalnya, orang membiasakan diri meditasi, yoga,
semedi, dan lain-lain yang sejenis dengan fokus; menyehatkan pikiran.
Persoalannya adalah orang lebih suka dengan pikiran pragmatis sempit,
yaitu berkisar mengenai perolehan dan penghasilan belaka. Investasi yang
sesungguhnya bagi masa depan kesatuan tubuh, pikiran dan jiwa, tiada
lain adalah prilaku sehat. Dan kesehatan itu, ternyata sangat
dipengaruhi oleh pikiran
Tidak ada komentar:
Posting Komentar